Minggu, 09 September 2012

Wishing and Hoping..

Perahu kertasku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya..

Perahu kertas mengingatkanku

Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri..

Hidupkan lagi mimpi-mimpi

(cinta-cinta) cita-cita
Yang lama ku pendam sendiri
Berdua ku bisa percaya

Reff:

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada diantara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku

Cintaku padamu...


* Unforgettable moments..23 Agustus 2012

Minggu, 15 Juli 2012

KEMBALI KE SALATIGA


Tidak pernah terbersit untuk dapat kembali ke Salatiga dalam waktu dekat. Memang ada rencana di tahun ini, tapi nanti di bulan Desember. Kata teman-temanku, tiap tgl 24 Desember jam 04.00 pagi – 06.00, ada ibadah Natal gabungan seluruh gereja di lapangan utama kota Salatiga. Aku sangat penasaran ingin merasakan suasana ibadah Natal subuh. Target awalku tahun ini aku ingin mengunjungi Medan (kembali ke akar), Manado, Singapura, Surabaya dan terakhir Salatiga. Tapi semuanya kini tidak sesuai rencana. Manusia hanya bisa berencana, namun Tuhan yg memutuskan.

Sekonyong-konyong aku mendapat undangan pernikahan sahabatku Tika di Salatiga pada awal Juli 2012. Sungguh dilematis. Ingin hadir, tapi sepertinya kondisi tidak memungkinkan. Karena pada bulan September sudah ada undangan yang lebih dulu menghampiri, pernikahan temanku di Solo. Bedanya aku akan pergi dengan sahabatku Widie, namun kota yang akan kami singgahi adalah tetap Salatiga.

Akhirnya aku dan Evi memutuskan tidak menghadiri pernikahan Tika. Ditambah lagi pas momen high season (liburan sekolah)yang artinya harga tiketnya akan melambung tinggi baik untuk kereta sekalipun. Kamipun berencana mencari kado untuk dikirimkan. Namun ntah kenapa beraaaattt rasanya hati kami. Bukan karna kami tidak bisa mengirimkannya, tapi ntah kenapa sepertinya kami masih bimbang. Ada suara hati yang meminta kami datang, tapi gimana?

Kami bawa dalam doa, dan Tuhan menjawab dengan memberikan jalan keluar dari sekedar obrolan santai dengan teman di kantor mba Kristy yang tiap minggu pulang pergi Yogya-Jakarta. Dia bercerita tentang kereta bisnis dan ntah bagaimana akhirnya kami sudah memesannya. Kebetulan (yg pasti bukan kebetulan)jika mba kristy punya kenalan orang loket, dan akhirnya kami bisa mendapatkan harga normal yang lumayan murah, hanya 300rb PP. Puji Tuhan, saat tiket sudah ditangan, kami mengabarkan pada Tika yang disambut dengan sukacita. Akhirnya kamipun berangkat kembali ke Salatiga.

Dikarenakan jam tiba kami di Semarang subuh, maka kami tidak dijemput di stasiun. Dan berhubung jam pulang kami juga subuh, maka kami tidak dianter ke stasiun. Tapi kami merasa senang-senang saja, karna ini kesempatan kami untuk berjalan sendiri sambil mengenal lebih dalam kota ini.

Beberapa hari sebelum berangkat, aku sakit demam. Hari kamis aku tidak masuk kerja. Aku berdoa terus dalam hati supaya aku bisa sembuh kembali sebelum berangkat. Hari keberangkatan hari Jumat malam. Sempat terbersit dalam hati untuk membatalkan perjalanan ini. Rasa malas menyergapku dikarenakan rasa sakit ini. Namun, karna tiket tidak dapat kembali, maka terpaksa sedikit aku menjalaninya. Temanku Ariz sempat sms agar aku membatalkan saja kalau masih sakit, takut terjadi apa-apa di jalan. Namun aku tidak bisa mundur lagi. Dan dimulailah perjalanan kami.

Inilah kali pertama kami berangkat dari Stasiun Senen. Kereta kami Senja Utama Semarang, cukup bagus dan cukup bersih. Tempat duduk sofa namun agak tegak. Yang gak tahan itu adalah kipas angin diatas kami, dan jendela yang terbuka. Untunglah kami memakai jaket bertopi, sehingga dapat menutupi kepala kami yang tersapu kipas angin dan angin malam dari luar kereta saat berjalan. Sebenarnya cukup menyenangkan perjalanan dengan kereta bisnis ini, jika kami tiba di stasiun besar seperti Cirebon atau Pekalongan, maka banyak penjual yang masuk ke gerbong kami, ada yang berjual makanan kecil, bahkan sampai Pop Mie dan kopi juga tersedia. Cuma sayangnya jika kami melakukan perjalanan malam, hal-hal tersebut mengganggu tidur kami.

Subuh menjelang, kami tiba di Stasiun Tawang Semarang. Udara dingin menyergap kami yang sedang menunggu angkutan umum ke Salatiga. Perjalanan kami memakan waktu 1,5 jam kurang lebih. Namun pemandangan yang disuguhkan di pagi hari itu sungguhlah memikat, sehingga tidak membuat kami jenuh. Memang jadi rada mengantuk dengan berhembusnya angin sejuk pagi itu, tapi rasa rindu kami mengalahkan ngantuk. Selama di perjalanan, tidak henti-hentinya aku bersyukur, pertama karna kami tiba dengan selamat, kedua karna kami dapat melihat dan menikmati indahnya semesta pagi ini, ketiga karna kami mendapat kesempatan untuk kembali ke kota ini lagi.

Aku melihat orang-orang yg bekerja, dari pasar, semuanya kuperhatikan. Dan hingga akhirnya tibalah kami di Salatiga. Tiba-tiba kerinduan itu membuncah dalam diriku. Aku menghitung-hitung sudah berapa lamakah aku tidak menginjakkan kakiku ditempat ini? Ternyata sudah lebih dari setengah tahun..dan sayangnya komunikasiku juga sempat terhenti dengan mereka selama beberapa bulan. Aku bertanya-tanya, apakah mereka masih sama seperti yang dulu? Apakah keramahan itu masih ada? Dan aku akan mendapatkan jawabannya.

Kami dijemput oleh teman kami Echa di dekat rumahnya, karna kami tidak dapat kamar di hotel, maka kami menginap di rumah Echa. Kukira akan sangat tidak bebas dan kurang enak, ternyata betapa ramah dan baiknya keluarganya pada kami. Ayah, Ibu, dan kakak iparnya sungguh ramah pada kami. Setiba kami dirumahnya, sudah disuguhi kopi untukku, teh untuk Evi dan berbagai macam kue-kue khas kota tersebut. Ada getuk tapi bentuknya bundar putih, kue khu warna merah seperti jambu dan kue mendut, dibungkus daun pisang berisi 2 biji terbuat dari ketan dan diisi kelapa yang berasa gula merah. Sungguh enaknya. Setelah kami cuci muka dan sikat gigi, sudah tersedia nasi dan lauk pauk sederhana, tapi enak sekali. Walau aku tidak biasa makan nasi di pagi hari, tapi tak urung lapar juga.

Selesai sarapan, kecuali mandi karna pestanya masih nanti siang, kami berjalan-jalan ke kota untuk membeli oleh-oleh sekadarnya. Karna waktu yang kami punya hanya pagi ini. Awalnya kami naik mobil kecil ke Toko Sinode. Dari Sinode sungguh pemandangan Gunung Merbabu menakjubkan. Kamipun berjalan kaki ke pusat kota. Sungguh menyenangkan untukku, karna beda sekali suasananya dengan berjalan kaki di Jakarta. Kebetulan Evi memiliki keperluan bertemu saudaranya, maka kamipun mengantarkannya. Namun setiba disana kami malah disuguhi lagi sepiring nasi goreng, dan pada saat pulang kami dibekali roti-roti. Wah, belum mulai sudah makan-makan terus...:)

Selesai belanja oleh-oleh, kami juga tak lupa membeli parsel buah untuk menjenguk ibu dari teman kami yang terbaring sakit sudah lama. Dan kami kembali dengan menaiki delman. Sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan.

Tiba saatnya kami untuk mandi dan bersiap-siap. Karna teman kami Ariz akan menjemput untuk ke pesta Tika di Ampel, Boyolali. Sungguh suatu kebahagiaan saat bertemu lagi dengan Ariz, dia tidak berubah, namun entah apa yang membuatnya terpaku menatapku, mungkin karna bobotku yang bertambah..hahahaha...

Kamipun berangkat, bersama Wawan dan di tengah jalan kami bertemu Decky. Pesta itu diadakan di halaman rumah Tika yang lumayan besar. Segala macam hidangan tersedia. Ada kambing guling, sate ayam, bistik galantine, soto, es krim dan berbagai macam jus. Dikarenakan aku masih sakit dan makan obat, maka aku tidak berani untuk memakan yang berat-berat. Dan juga dikarenakan sebelumnya baru makan 2x maka belum terasa lapar.

Pesta yang cukup meriah. Awalnya aku ingin menyanyi, tapi aku batuk-batuk terus. Dan adalah satu sukacitaku bertemu kembali dengan eks kepala cabang semarang dan salatiga, Bp Muji dan Bp Agung. Suatu reuni yang menyenangkan. Kami berfoto bersama. Dan hingga pesta usai, kamipun pulanglah.
Tujuan berikutnya, rumah teman kami, Ariz. Ada keraguan dalam suaranya saat kami mengungkapkan keinginan kami untuk menjenguk ibunya. Tapi dia tidak sekalipun menolak, dan aku bersyukur. Perjalanan kerumahnya sungguh suatu pengalaman menakjubkan juga. Ternyata wilayahnya itu masih seperti di gunung gitu, jalannya banyak mendaki dan menurun, samping kiri jurang, samping kanan sawah-sawah atau kebon-kebon. Memang sih masih pedesaan, tapi jika tidak biasa maka tidak akan berani untuk mengendarai mobil lewat situ. Ada hal menarik yang aku baru tahu, rupanya di Salatiga ini jika ada yang meninggal maka dikibarkan bendera hitam, bukan bendera kuning seperti di Jakarta. Kami melewati rumah orang yang berduka.

Kami tiba di sebuah rumah yang memiliki lahan yang luas. Memang disana masih luas-luas lahannya. Langsung saja kami dipertemukan dengan ayahnya, dan setelah mengungkapkan niat kedatangan, kami diantarkan ke kamar ibunya. Sungguh mengejutkan karna aku mengira akan melihat sang Ibu yang ber wajah yang lemas, murung dan tidak bersemangat. Tapi wajah yang kulihat adalah wajah yang bercahaya, bersinar, ceria, penuh semangat dan senyum ceria. Kami mengobrol sebentar, bertanya tentang penyakitnya yang sudah diderita 2 thn. Selama 2 thn dia terbaring di tempat tidur, awalnya semua anggota badannya tidak dapat digerakkan hanya karna suatu hari dia jatuh dan pingsan, lalu di urut setelah itu tidak bisa bergerak. Setelah terapi maka sudah bisa digerakkan lagi semuanya, namun ada kendala lagi karna tiba-tiba matanya hanya melihat remang-remang, dan seorang teman mereka memberikan obat tetes yang terbuat dari air liur lebah. Seketika habis itu matanya panas dan perih. Dan habis itu dia sempat melihat, namun tidak lama dia tidak dapat melihat lagi. Sungguh aku kaget, pantas saja daritadi matanya tidak fokus, aku tidak berani bertanya. Dan lebih mengenaskan adalah bahwa aku baru tahu saat itu. Sungguh begitu banyaknya berita ketinggalan. Karna memang aku sempat putus komunikasi dengan Ariz.

Aku hanya terdiam saat dikatakan dia tidak dapat melihat. Aku teringat alm abangku, yang tidak dapat melihat pada saat-saat terakhirnya. Aku tidak tahu apakah ibu ini terserang karna penyakitnya, atau karna obat tetes itu. Namun kami tetap percaya bahwa mujizat itu masih ada. Aku sangat terharu melihat semangat ibu tersebut untuk sembuh. Namun tetap saja, ada kendala biaya untuk pengobatannya. Sungguh menyedihkan melihat orang yang begitu bersemangat untuk sembuh tapi tidak memiliki dana untuk mengobatinya. Aku sungguh tak tahu mau bicara apa. Yang kulakukan hanyalah untuk menyenangkan ibu itu dan menghiburnya. Hingga dia bercerita pertemuannya dengan suaminya. Dia sangat bahagia. Dia sangat kesepian.

Karna waktu kami sangat sempit, kami terpaksa harus pergi. Dia sempat menahan kami, karna belum puas ngobrol. Duh, seandainya aku memiliki waktu panjang, aku pasti akan masih berlama-lama lagi. Akhir kata, aku mengajaknya untuk berdoa. Dia menangis. Aku berjanji dalam hati, akan kembali lagi. Itu pasti. Sebelum pulang kami dibekali salak pondoh asli baru dicabut dari kebonnya. Sementara itu Ariz diam saja, sibuk dengan BBnya dan rokoknya.

Sepulang dari situ, kami mampir di kedai teman kami Yuly. Aku salut pada temanku ini yang berwiraswasta dibidang kuliner. Ada kwetiau goreng, bakmi goreng, capcay dan nasi goreng. Sebelum makan ariz yang memimpin doa makan. Kami duduk lesehan di teras rumah. Sungguh malam yang menyenangkan, walaupun sederhana tapi aku sangat menikmatinya. Kami mengobrol banyak hal, kebanyakan tentang kantor..hahaha..bagiku malam itu, malam sempurna. Sungguh indahnya kebersamaan. Ini adalah kali kedua aku ke salatiga, ternyata keraguanku sudah terjawab, mereka masih sama, bahkan aku merasa tambah dekat dengan mereka semuanya. Dalam keterbatasan mereka, yang ada ketulusan dalam memberi. Apakah juga karna kulturnya mungkin, tapi yang pasti malam itu aku bersyukur oleh karena aku bekerja di tempatku ini, aku bisa mengenal teman-teman yang luar biasa. I’m so grateful...thank God for them..:)

Tidak lengkap rasanya jika malam itu belum ditutup dengan Wedang Ronde. Dan kamipun pulang dan berpisah dengan Ariz dan teman lainnya malam itu juga. Memang sangat singkat, tapi bukan waktu yang penting namun kebersamaannya. Satu doaku adalah aku tidak igin kehilangan mereka sebagai teman-temanku. Dan aku berharap bisa merasakan lebih banyak lagi kebersamaan dalam waktu-waktu mendatang. Semoga Tuhan memberkati mereka semua. Amin.

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu....
Kemesraan ini ingin kukenang selalu
Hatiku damai, jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu...


Senin, 14 Mei 2012

SPECIAL FOR YOU


“Tuhan menjadikan segala sesuatunya indah pada waktunya.”
Mungkin ayat yg terkenal ini yang cocok untuk menjadi ayat bulan ini, khususnya bagiku yang merasakan secara langsung penyertaan Tuhan di bulan ini, di tahun ini, di umur yg baru ini.

Sudah lama aku tidak pernah merasakan perayaan ulangtahun diri sendiri. Selama ini aku selalu menghadiri perayaan ulangtahun orang lain. Apa yang dulu menjadi tradisi dalam keluargaku sejak kecil hilang setelah kedua orangtua tersayang “pindah rumah” ke surga. Perayaan yang terakhir adalah merayakan ulangtahun alm abangku di bulan Juli tahun 2008. Dan sekaligus merupakan perayaan ulangtahun yang terakhir baginya.

“Make a wish..” inilah kata-kata wajib yang selalu menyertai tiap momen bersejarah ini. Dan tanpa sadar sudah berkali-kali ulangtahun aku mengucapkan permohonan, doa yang itu-itu aja. Dan lebih parahnya adalah saat setiap hari H nya belum terjawab juga. Setahun make a wish, tp hasilnya tetap sama.

Tiap tahun selalu berharap, selalu sensitif apalagi jika orang yg diharapkan melupakan hari yang bersejarah buatku ini. Alhasil, ulangtahun selalu menjadi momen paling sedih dan sepertinya tidak pernah berujung bahagia.

Sempat aku tidak memperdulikan hari bersejarahku ini.Kupikir aku akan semakin baik-baik saja, tapi ternyata tetap saja tidak ada bedanya. Buntut-buntutnya, hanya menitikkan airmata saat hari akan berakhir, merasakan kepedihan atas doa yang belum terjawab juga.

Sahabatku selalu mengingatkanku,”Count your blessing.” Hitung berkatmu. Jangan hitung kepedihanmu. Dan daripada menyakiti diri sendiri, lebih baik mengucap syukur. Saat itu hati berontak, bagaimana aku bersyukur disaat semuanya mengecewakan? Apakah aku akan berakhir malu seperti ini? 

Namun “suara” itu menghiburku dan menuntunku untuk melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah kulakukan selama bertahun-tahun sebelumnya. Setelah aku bergumul dan memastikan, akhirnya kusampaikan kepada keluarga untuk rencanaku mengadakan ucapan syukur pada hari ulangtahunku. Kebetulan karna jatuh hari sabtu, yang dimana aku yakin menjadi hari yang tepat. Tidak putus-putusnya aku berdoa. Aku tidak meminta undangan banyak-banyak. Yang kubutuhkan ketulusan dari teman-temanku. Maka aku hanya mengundang yang bagiku selama ini sudah memberikan dukungan doa dan semangat. Dan sungguh aku bersyukur, karna saat aku “terpaksa” memilih teman-teman yg akan kuundang, ternyata sungguh sulit sekali karna banyak sekali. Sebenarnya aku ingin mengundang mereka semua, tp karna keterbatasan segalanya, maka aku hanya memilih orang-orang yang aku merasakan kedekatan secara emosional. Dan bagiku mungkin lebih mudah menjaring teman saat kita bahagia daripada saat kedukaan. Jadi aku sangat optimis bahwa semua temanku yang berjumlah 10 orang akan hadir semua.

Ternyata harapan tidak sesuai kenyataan. Beberapa yang aku mengira selama ini dekat, ternyata tidak datang bahkan tidak mengucapkan sama sekali entah apa alasannya. Ternyata walaupun akan berpesta, aku masih harus menangis untuk beberapa kali. Sempat ingin mundur, tapi kakak terkasih menyemangatiku, sahabat-sahabatku juga mengatakan,”Mau berapapun yg hadir, yang penting Tuhan Yesus hadir.” Akhirnya semua dapat terjadi oleh anugrahNya.

Terkadang hal kecil yang terjadi dipandang manusia sebagai suatu penghalang, namun dirobah oleh Tuhan sebagai jalan untuk menggenapi rencanaNya. Apa yang aku alami pada malam itu sungguh-sungguh oleh kebaikanNya. Dari hal terkecil hingga yg besar DIA perhatikan.
Teman yang awalnya batal untuk datang tiba-tiba hadir. Ada 3 orang yang tidak dapat datang, 3 orang pula yang tidak diundang tiba-tiba hadir. Salah satunya teman dekatku dulu saat pelayanan di gereja saat masih kuliah. Kurang lebih 10thn aku tidak pernah bertemu dengannya. Dan ajaibnya saat itu, salah satu teman yang kuundang bertemu dengannya. Dia bertanya kabar tentang diriku dan temanku langsung mengajaknya tentu dengan seizinku. Sungguh mengejutkan, tapi aku bahagia karna akhirnya semua temanku lengkap hadir bersama denganku.

Doa dan harapanku dapat melewatkan hari berbahagia ini bersama orang spesial, tapi ternyata Tuhan memberikanku banyak sekali orang spesial. Maka saat acara ibadah berakhir, aku sampai tidak dapat berkata apa-apa. Sampai malamnyapun aku tidak bisa mengucapkan apa-apa selain,”Terima kasih Tuhan..” berulang-ulang. Sungguh Tuhan sudah menggantikan dukaku dengan sukacita yang berlimpah. Malam itu aku merasa menjadi orang yang paling berbahagia sekali. Rasanya aku ingin waktu berhenti dan tak pernah bergerak. Dan bagiku saat itu adalah saat paling sempurnaku.
Mendengar refleksi temanku terkasih sungguh menguatkan dan menghibur. Yang diambil dari akronim namaku, sungguh sangat unik. Belum lagi saat seharusnya tidak ada acara peniupan lilin, karna kami tidak menyiapkan kue, tapi Tuhan mengirim salah seorang temanku membawa kue. Walau itu adalah bolu gulung, tapi akhirnya menjadi acara tiup lilin yang paling menyenangkan.

Temanku terkasih mengutip dari buku karangan Paulo Coelho, Di tepi sungai piedra aku duduk dan menangis, yang berkata :
“Betapa malangnya orang yang takut mengambil risiko. Mungkin orang ini takkan pernah kecewa; mungkin ia takkan menderita layaknya orang yang mengejar impiannya. Namun ketika orang ini menoleh (dan pada satu titik dalam hidupnya, setiap mnusia pasti akan menoleh kebelakang)ia akan mendengar hatinya berkat,”Apa yang kau lakukan dengan semua mukjizat yang Tuhan berikan dalam hidupmu? Apa yang kau lakukan dengan semua karunia yang Tuhan limpahkan padamu? Ah, betapa malangnya orang-orang yang haus menyadari hal ini. Karena ketika mereka akhirnya percaya pada mukjizat, saat-saat magis dalam hidup mereka telah berlalu.”

Terima kasih Tuhanku, Bapaku, Allahku Yesus..untuk anugrahMu atas teman-teman yang Kau brikan padaku. 35thn bukan sesuatu yang memalukan, karna aku percaya Tuhan selalu berada disisiku menuntun masa depanku yang cerah dan penuh harapan dan damai sejahtera. Terpujilah Engkau. Amin.

Minggu, 08 April 2012

CATATAN PASKAH 2012

Entah ada apa di tahun ini. Akhir-akhir ini aku banyak mengalami perpisahan dengan teman-teman sekantor, dan tragisnya mereka adalah orang-orang yang dekat denganku. Memang tidak semuanya dekat, tapi tetap saja kehilangan.

Sebut saja salah satunya yang paling dekat, Pardamean. Panggilannya sih sebenernya Ian, hanya karna Ian itu nama almarhum abangku, jadi aku berusaha menghindari untuk memanggilnya Ian. Karna nama itu selalu mengingatkanku pada almarhum abangku. Singkatnya aku lebih suka memanggilnya Dame.

Dia ini orangnya pintar, dan pandai bicara. Teringat saat awal dia masuk, dia bisa mengambil hati para wanita dengan mengakui pintar meramal..hahaha..namanya juga cewek, paling suka diramal-ramal. Alhasil, dia memang lebih banyak membuat teman cewek tertarik untuk ngobrol dengannya, termasuk aku. Awal dia meramalku,”Kamu adalah orang yg enak untuk diajak curhat. Sabar mendengarkan dan perhatian.” Kebetulan ada temenku yang lain disitu dan langsung mengiyakan semua ramalannya. Padahal dia belum lama masuk kantor, tapi tebakannya benar.

Suatu hari seisi ruangan sedang rapat. Tinggal aku dan dia. Kebetulan dia duduk agak jauh dari tempatku. Hari itu bad mood melandaku. Ditambah dengan kepala cabang yang suka bikin pusing kepala, alhasil aku jadi marah-marah sampai banting telpon. Rasanya sudah mau nangis saking kesalnya. Sekonyong-konyong Dame mendatangiku dan memberikanku 2 buah Chocolatos sambil berkata,”Sudah. Jangan marah-marah lagi ya kak.” Aku kaget sekali akan perhatiannya sekaligus senang. Dan hari itu aku tidak marah-marah lagi. Besoknya aku ganti beri dia coklat sebagai rasa terima kasihku.

Beberapa waktu berlalu pernah aku baru masuk kantor setelah sakit 2 hari. Sampai di meja kerjaanku menumpuk hingga bingung mana yang mau dikerjakan dahulu. Kebetulan hari itu ruangan kita diperbesar, dan lemari buku kita mau dipindah. Dan untuk itu buku-buku harus dibongkar dulu. Alhasil harus menyusun ulang. Atasan Dame kadang-kadang tanpa mikir langsung aja bicara,”Ayo Desiree sekalian susun buku-bukunya sesuai abjad sama Dame.” Aku yang waktu sedang pusing kerjaan mana yg mau dikerjakan mendengar perintahnya makin panas aja, dan aku hanya sempat menjawab sekenanya saja. Tapi sepertinya dia tidak merasakan aura emosiku. Maklumlah emang mengherankan, kadang orang menganggap aku tuh becanda padahal sedang marah. Dan Dame langsung mendatangiku lagi dan mengusap punggungku,”Sudah kak..sudah..biar aku aja yg susun.” Dan bener dia menyusunnya hingga jam pulang lewat bersama temenku satu lagi.

Dame itu..orang yang lucu juga. Dia memang entertainer. Kalau saja dia bisa lebih pede, dia bisa mengikuti Stand up Comedy. Tapi yang suka bikin gemes adalah kurang pedenya. Ntah kenapa, padahal dia orang berpotensi. Bisa mengajar didepan orang banyak (sayang aku belum sempat melihatnya mengajar)tapi aku tahu dia sanggup, hanya kurang percaya diri.

Kami suka pulang bareng walau tidak tiap hari. Dan lucunya sebenernya kita tuh bareng hanya sampai lampu merah. Habis itu dia naik bus, aku naik mobil jurusan berbeda. Tapi uniknya, tiap kita bareng, perjalanan dari kantor sampai lampu merah kami isi dengan sesi curhat. Walau jarak pendek, tapi cukup melegakan. Terkadang kami mampir makan dulu sekitar situ sebelum berpisah. Tapi itu jarang sekali terjadi, karna dia orang yang sangat irit sekali. Paling baru tahun ini saja dia beberapa kali mau diajak makan bakso, nasi bebek, kita gantian membayar.

Kami pernah terlibat dalam parodi. Entah kenapa waktu itu aku ikut, tapi bagiku momen dari saat latihan hingga hari H adalah momen paling tak terlupakan untukku. Karna saat itu kami berlima yang latihan dan ternyata jika disatukan menjadi kacau. Baik sudah latihan beberapa kali tetap saja berantakan. Tapi akhirnya semua bisa berjalan lancar..:))

Saat yang tidak terlupakan lagi adalah saat gathering kantor. Awalnya sih membetekan, karna aku ditunjuk menjadi koordinatornya tapi wakil koordinator tidak ikut. Kami satu bus. Tapi tidak banyak ngobrol, karna beda tempat duduk. Awal yang buruk. Tapi sesampai di lokasi, ternyata acaranya sangat menarik, permainannya seru-seru dan kebetulan aku mendapat regu yang hancur-hancur dan salah satunya adalah Dame. Kami menjadi satu regu karna undian. Sungguh hari yang paling mengesankan bagiku. Banyak tertawa dan sukaria, walaupun tidak menang.

Banyak lagi cerita-cerita lain, saat kami berantem juga ada. Dia pernah mendiamkan aku kurang lebih ada sebulan. Entah kenapa. Dan sampai sekarang aku tidak pernah tahu kenapa dia pernah mendiamkan/menghindar dariku. Dan dia baru kembali normal lagi sebelum libur Natal. Dia bukanlah orang yang senang kesana kemari, apalagi saat istirahat, dia lebih suka untuk tinggal didepan komputernya, sibuk membaca macam-macam.

Dan akhirnya dia resign juga. Awalnya sih memang aku tahu sebulan yang lalu dan seharusnya berakhir di bulan Maret. Tapi tiba-tiba aku tahu dia ditawari untuk pindah divisi lain. Hingga esoknya dia menelponku pagi-pagi,”Pamit, besok aku resign.” Aku kaget dan gak bisa bicara apa-apa. Karna dia minta aku merahasiakannya maka hanya aku sendiri yang menyiapkan kado perpisahan untuknya. Dia katakan dalam telpon kalau selama ini dia lebih merasa dekat denganku ketimbang yang lain. Singkat cerita aku memberikannya sebuah buku karya Pak Andar Ismail yang terbaru beserta pesan dan tandatangan penulisnya.

Esoknya dia tiba aku langsung berikan kadoku. Dan temanku langsung mengadakan acara perpisahan diruangan kita saja. Karna ini adalah perpisahannya, maka tidak ada yang serius-serius amat. Hampir dari kami semua satu persatu mengungkapkan kesan dan pesan terhadapnya selama ini. Dan akhirnya tibalah saat dia berbicara. Ternyata dia berbicara untuk masing-masing dari kami. Dan saat dia berbicara untukku sungguhlah mengagetkanku.

“Desiree itu...dari dia saya jadi tahu mana makanan yg bergizi.” Spontan semua ketawa. Opening speech yg bagus..:p Lalu lanjutnya dgn mimik serius,”Kak Desiree itu...adalah orang yang penuh cinta. Dia memiliki cinta yang besar dalam hatinya sebesar badannya. Kita beruntung memiliki kak Desiree di sini, klo tidak ada dia, seperti kapal tanpa nahkoda. Terima kasih untuk cintamu selama ini ya kak.” Aku hanya bisa mengangguk. Hanya aku tidak pernah berharap mendengar pidato semacam ini. Selama ada acara perpisahan baru kali ini aku merasakan keharuan. Namun karna aku adalah orang yang gengsi tinggi, maka aku hanya tertawa saja. Dan dia masih menatapku dan seperti masih ingin bicara tapi seakan-akan sulit untuk dia katakan. “Desiree itu...bisa panjang jika bicara tentang kak desiree.” Dan aku langsung jawab,”Ntar aja dilanjutkan diluar saja.” Ntah kenapa aku ingin memberhentikannya, tapi aku melihat dia bisa lama-lama menangis dan aku bisa ikut menangis. Dia itu orang yang sensitif sekali. Walau cuek-cuek tapi perhatian juga.

Habis itu kita tutup dengan makan siang bersama. Suatu kebersamaan yang jarang terjadi. Dan atasan kami juga ikut. Hingga saatnya kita berpisah, karna dia langsung pulang. Semua menyalamnya, namun saat aku yang ingin menyalamnya, dia bilang,”Loe mah gak usah. Kan kita masih ketemu lagi. Kita kan belum putus.”

Karna saking seringnya acara perpisahan, hingga membuatku tuh seharusnya sudah kebal dan tidak terlalu sedih lagi. Sebab kenyataannya aku masih suka bertemu dengan teman-teman yang sudah mendahului berkarya ditempat lain. Tapi entah kenapa untuk Dame semuanya menjadi beda. Barulah saat perjalanan pulang sorenya aku merasakan kehilangan dirinya. Dan apa yang selama ini aku bentengi luluh juga. Memang kita sering seperti ini, saat orang itu masih bersama-sama kita, tidak pernah digubris. Tapi saat orang tersebut sudah pergi, barulah kita merasa kehilangan.

Meminjam kata-kata dari blog seseorang,Tidak ada Pertumbuhan tanpa Perubahan; tidak ada Perubahan tanpa Kehilangan; dan tidak ada Kehilangan tanpa Rasa Sakit.”

Sesuai dengan momen Paskah yang bisa berarti kelahiran baru, kebangkitan baru oleh karna kebangkitan Kristus, maka ada harapan baru, ada kehidupan baru yang terbentang. Memang segala yang sudah berlalu biarlah menjadi kenangan manis, namun didepan masih ada jalan baru dan masa depan yang terbentang yang kita tidak tahu tapi yang pasti penuh damai sejahtera.

Setahun yang lalu saat Paskah 2011, aku menuliskan sebuah doa permohonanku untuk sebuah cinta abadi yang menjelangku sebelum ulangtahunku. Tapi tampaknya Paskah tahun ini aku akan mengulang kembali doa permohonanku, kiranya Tuhan memberkati dan memberikannya di tahun ini apa yang menjadi kerinduan doaku.

Setahun yang lalu, dia memberikanku sebuah puisi sebagai hadiah Ulang Tahunku, puisi buatannya sendiri yang membuatku terharu. Aku sempat katakan bahwa puisi darinya ini akan kupigura dan kusimpan. Sebelum aku share puisinya sebagai penutup Catatan Paskah ini, maka aku akan katakan, “Seandainya dirimu akan membaca tulisan ini, biarlah kau tahu bahwa kamu sudah menjadi temanku/adikku yang paling baik dan kusayang. Selama ini aku juga merasa paling dekat denganmu. Aku akan sangat merindukan nasehat-nasehatmu,”Kak..jangan gini, kak jangan gitu, kan aku kasihtahu karna aku sayang..” terima kasih untuk sayangmu, terima kasih untuk perhatianmu selama ini. Semoga Tuhan memberkati segala usahamu dan menjadikanmu orang yang dapat dibanggakan keluarga dan terutama oleh Tuhan. Karna jika kau berhasil aku akan menjadi salah satu yang paling bangga akan dirimu.”

Because He lives I can face tomorrow, because He lives all fear is gone. Because I know He holds the future. And live is worth the living just because He lives. Happy Easter everyone.

Kiranya suatu hari nanti ada seorang prianya Kristus yang mengatakan ini kepadamu :

 Buah Janji Tuhan
Yang menjadi kenyataan.
Anak dari malam-malam
Ketika jiwaku larut dalam doa
Ketika hatiku luluh dalam penantian.
Ketika segenap raga dan indra
Teguh, kudus, menanti.

Di saat seperti ini, pada waktu yang lampau
Kau terlahir ke dunia
Indah, sempurna, istimewa
Malaikat yang disediakan
Bagi jiwa yang rapuh sepertiku

Cinta yang dari Tuhan.
Semangatku. Luap gairahku.
Hari ini kau terlahir kembali di hatiku.
Apakah hadiah yang layak dan pantas bagi dewi yang sepertimu?
Tanyaku tak percaya saat ini, ” Kaukah Kekasihku?”
Betapa baiknya karunia Sang Maha Cinta bagiku.

Damai sejahtera atasmu, Kekasih. Damai sejahtera atasmu.

Selamat Ulang Tahun, Sahabat.Selamat Ulang Tahun.
Semoga bertambah-tambah dalam setiap kebaikan!

Senin, 13 Februari 2012

PRA - VALENTINE..


       Minggu lalu aku dan teman-teman bertamasya ke Lembang dan Bandung. Walaupun kami hanya memiliki waktu satu malam dua hari, tapi kami tetap semangat untuk bisa menjalani semua tempat wisata yang sudah disepakati. Dari Tangkuban Parahu, Air Terjun Maribaya, De Ranch, dan berkuliner ria di Tahu Susu Lembang, Ayam Bakar Brebes dan terakhir Surabi Bandung dekat kampus Enhaii. Banyak tempat yang gagal untuk dijalani karena terbatas waktu.
      Sebenernya ini hanya bermula dari omong-omong gak jelas, simpang siur dan asal-asalan. Tapi akhirnya kami menetapkan awal bulan Februari tepat untuk melakukan jalan-jalan. Kami menghitung budget, berapa yang harus kami siapkan masing-masing. Jadwal disusun dan dimatangkan. Awalnya banyak kendala, kami tidak dapat hotel murah, padahal kami ingin hotel murah, bersih, nyaman. Memang untuk daerah Jawa Barat akomodasi hotel dan lain-lain itu jauh lebih mahal ketimbang daerah Jawa Tengah. Tapi puji Tuhan, akhirnya kami mendapatkan referensi hotel murah (lebih tepatnya sih ternyata home stay) murah untuk kami patungan, dan bersih. Tempatnya berada diantara persimpangan jalan ke Cihampelas dan Lembang. Sudah kelar semuanya ternyata ada kendala menghadang. Tiba-tiba salah satu temanku ingin diundur, karna memang cuaca akhir Januari saat itu buruk, hujan tiap hari disertai angin. Bahkan dikabarkan dari badan meteorologi bahwa akan terjadi badai matahari, dan puncaknya yaitu tanggal 2-3 februari atau tepatnya saat kami berencana pergi. Sungguh menyebalkan! Entah mau sebal dengan siapa, temanku, badan meteorologi atau cuaca? Yang pasti saat itu aku tidak mau ditunda lagi, dan untungnya teman-temanku yg lain juga gak mau ditunda. Akhirnya kami putuskan tetap pergi, walau hati sempat risau. Yang ditakutkan adalah “Gimana ntar klo disana hujan? Apakah udara akan cerah?” Ada kebimbangan dan keraguan walau sedikit. Tapi memang mungkin terkesan agak religius, bahwa aku percaya bahwa kalau kita kompak berdoa, maka semuanya akan menjadi indah dan lancar.
      
      Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Paginya sih lumayan cerah, eh dari siang hujan turun derasnya minta ampun. Akhirnya kami sempat menunggu reda dulu baru jalan. Dan sore itu walau masih gerimis, kamipun jalan, dan ditengah jalan tol hujan kembali turun. Sungguh mulai menciut hatiku, tapi doa tetap kulantunkan dengan percaya. Dalam hatiku membujuk,”Tidak apa hujan malam ini, tapi besok seharian cerah ya Tuhan..”
      Kami tiba di hotel, malam sudah larut. Namun tampak jelas bahwa Bandung dan sekitarnya juga baru diguyur hujan. Doa khususku malam itu adalah untuk esok harinya. Ntah apa yang akan aku lakukan seandainya besok sampai hujan juga. Dan Tuhan mendengar doaku...:))
      
         Esok pagi aku terbangun jam 05.00 pagi oleh suara burung-burung yang berkicau di sekitar hotel. Aku mandi, dan menyapa pagi sambil duduk di teras kamar sambil menikmati cerahnya udara. Dan aku hanya dapat mengucap syukur bahwa Tuhan sudah memberikan cuaca yang jauh berbeda dengan semalam. Akhirnya seharian itu kami dapat menikmati tamasya kami dengan bahagia hingga kami pulang. Memang aku melihat, jika semua sudah rencanaNya, kebahagiaan yang kita dapatkan akan sempurna. Perasaan yang aku rasakan saat kemarin kami jalan-jalan, sama dengan saat aku ke Salatiga tahun lalu. Dimana segala sesuatu menjadi mulus, lancar, semuanya sampai hal-hal paling sepele diperhatikanNya, dijagaiNya, dan dipenuhiNya. Amazing.
      Begitulah. Dan biasanya kita baru bisa mengerti kehendakNya setelah lewat atau beberapa lama kemudian. Seperti rencana kami ini, nyaris diundur minggu depannya, dan ternyata kami baru mengerti jika kami undur, banyak halangan diantara kami, dan kami yakin tidak akan berhasil. Dan memang jika sudah menjadi rencanaNya, maka apapun tidak ada yang merintangi. Kalau DIA sudah bilang JADI, maka JADILAH dan sebaliknya.
      
     Berikut aku tambahkan, baru beberapa hari yang lalu, aku dan temanku berencana untuk wisata ke Singapura bulan Mei ini, dikarenakan bertepatan dengan ulangtahunku. Sekali-kali aku ingin merayakan ditempat yang berbeda. Tiket sudah diintip dan tinggal di booking. Namun pada saat hari pemesanan, temanku menunda dengan terpaksa, karna dia harus training dan ada perjanjian bahwa dia tidak dapat mengambil cuti hingga akhir Mei. Luar biasa, bagaimana bisa rencana yang sudah diramu tahun lalu dan sudah kuduga dan yakin bakal berhasil/kesampaian bulan Mei ini, ternyata harus gagal juga untuk kedua kalinya. Salah seorang temanku hanya bisa mengatakan, “Belum waktunya.” Memang benar yang namanya rencana Tuhan itu tidak bisa diprediksi dan diatur. Bahkan disaat semua sudah dirasa pas dan pasti, walau tidak mengerti untuk saat ini kenapa ditunda, tapi pasti ada hal dibalik semua ini.
      
       Sama lagi dengan hal ketiga, Blackberry. Sudah lama aku berniat membelinya, namun karna kurang bijak maka dana untuk membelinya hilang sudah. Dan sampai akhirnya aku terdorong lagi untuk membelinya, kebetulan ada yang menawariku, second sih, tapi masih bagus. Bagiku gak masalah, apalagi lewat teman lebih enak. Aku sih percaya saja. Bayangkan harga jauh lebih murah, aku hanya ingin bisa BBM saja. Namun dalam kepastian sudah tinggal tunggu barang dikasih, tiba-tiba batal. Lalu ada lagi yang menawarkan, dan aku yakin banget kalau kali ini akan berhasil. Tapi entah kenapa, kali ini orang yang ingin menjualnya selalu menunda. Ada saja alasannya. Dan akhirnya setelah lebih dari seminggu aku menunggu dan menunggu, jemulah dan aku jadi berpikir lagi,”Apakah aku benar-benar memerlukan Bebe??” Dan ntah karna sudah jemu, capek, kesal, hatiku mulai tidak tentram dan tahulah aku bahwa belum saatnya aku memiliki Bebe. Ini adalah contoh ketiga yang membuatku semakin mengenalNya. Sebenernya kita manusia, bisa saja tetap memaksa melakukannya. Karna temanku itu sempat memintaku untuk membawa saat itu juga. Hanya aku tahu dia berkata begitu karna dia merasa gak enak, dan basa basi. Sebenernya dia masih tidak rela untuk menjualnya dan berharap aku menolaknya. Sebagian temanku menyuruh,”Ambil saja. Nanti menyesal.” Tapi semakin disuruh begitu, aku makin galau dan akhirnya aku memutuskan tidak mengambilnya. Setelah itu hatiku tenang.
      
       Demikian juga untuk malam Valentine ini. Berapa kali Valentine aku rasakan hambar? Entah kenapa aku tidak pernah bisa merasakan Valentine seperti yang orang lain rasakan atau lakukan. Dan walaupun jujur, di malam Valentine tahun ini aku masih berdoa dan berharap, agar ada hal yang spesial untuk kunikmati di hari Valentine ini. Mungkin lebih diperjelas, spesial dalam arti kata dengan teman lawan jenis pastinya. Tidak usah muluk-muluk, hanya ada seseorang pria spesial yang mungkin sudah dekat selama ini lalu tiba-tiba mengajak dating/jalan. Atau adanya secret admirer yang mengirimkan sesuatu untukku. Tapi ah, rasanya drama Korea banget. Cukup ada seorang teman pria dekat yang mengajakku makan malam bareng diluar saja sudah membuatku untuk merasa spesial...:))
       
       Tapi kembali lagi menilik cerita awalku. Bahwa jika memang sudah kehendakNya, segala sesuatu akan menjadi ceria, menyenangkan dan yang pastinya kebahagiaan kita menjadi sempurna. Dan banyak hal yang Tuhan justru siapkan yang mungkin tidak pernah terpikirkan sekalipun. Dan aku menanti saat itu. Aku ingin merasakan kebahagiaan sempurna seperti aku merasakannya saat jalan-jalan ke Salatiga dan Lembang. Aku ingin rencana Tuhan yang sempurna. Aku tidak ingin memaksakan kehendakku, agar segalanya sempurna. DIA mengetahui yang terbaik dan akan memberikan yang terbaik. Aku berharap esok, tapi jika DIA menyiapkannya bukan besok, aku tidak bisa bilang apa-apa.
      
      Dan kini untuk ke sekian kalinya aku berdoa dan berharap keajaiban Valentine itu terjadi padaku dan pada pria itu. Namun apa yang kurasakan saat ini berbeda dengan apa yang kurasakan tahun-tahun sebelumnya. Percaya dan berserah mengikuti jalanNya, mengikuti skenarioNya. Seperti temanku pernah bilang, sebenarnya cerita cinta kita jauh lebih indah dari cerita drama Korea atau Jepang. Karna cerita cinta kita bukan dikendalikan sutradara fana, tapi sang sutradara kehidupan abadi. Dan tidak ada yang berujung sedih. Semua akan menjadi Happy Ending. Demikian juga ceritaku dan ceritamu.
 
Happy Valentine’s Day.

Rabu, 04 Januari 2012

MATI RASA


Selamat Tahun Baru 2012!! Tidak terasa sudah memasuki tahun Naga Air untuk tahun ini. Dan liburanpun sudah usai. Aku rasa sepertinya hanya akulah yang mendapat kesan liburan yang kurang menyenangkan tahun ini. Sebenarnya dibilang tidak menyenangkan sih tidak, tapi dibilang menyenangkan juga tidak. Jadi, baru kali ini aku merasakan perasaanku datar-datar aja. What a strange feeling. Gak ada tuh yang kangen sama kantor, atau sama teman-teman. Kalo ingin mengutip lagu dari Linkin Park, I feel Numb!!

Mungkinkah perasaan ini dikarenakan saat semua teman-teman dekatku harus pulang kampung, dan tinggalah aku sendiri?

Atau mungkinkah karna di liburan kali ini aku baru berpisah dari orang yang selama ini menyemangatiku dan menceriakanku?

Mungkinkah perasaan ini karena tahun 2011 tidak menjadi tahun yang aku harapkn untuk mewujudkan impianku?
Sungguh aku tak mengerti apa maksud Tuhan atas semua ini. Let’s check it out what I have done for this vacation..:

  • ·         Tgl 23 Desember aku sudah menghilangkan diri dari kantor. Padahal biasanya seperti tahun lalu, aku selalu antusias dengan hari terakhir sebelum libur, karna saatnya tuker kado, acara Natalan dengan teman-teman kantor. Tapi tahun ini jujur, aku tidak memiliki perasaan Natal di kantor. Baik dari awal Desember hingga menjelangnya. Aku gak tahu apakah karna tergantung tim ibadahnya. Yang pasti tahun ini menurutku, ibadah Natal yang diadakan hanya karna formalitas saja. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang sudah memiliki gaung-gaung dan nuansa Natal jauh-jauh hari. Bahkan untuk di toko saja aku kurang merasakannya. Aku merasa tahun ini Natal tidak diperhatikan layaknya Ulang Tahun. Aku melihat ternyata dinginnya manusia dikantor ini melebihi kantor umum lainnya. Entah apakah itu hanya perasaanku saja, yang pasti aku sudah tidak menikmatinya. Malah tadinya aku sudah tidak hadir dari tgl 22 Desember, tapi karna masih ada tugas yang harus kuselesaikan (yang tidak kunjung habis) maka terpaksa aku menahan diri. Namun saat aku melihat foto-foto yang di upload sorenya, sempat terbersit penyesalan sedikit karena tidak hadir hari itu. Tapi sudahlah, who cares?? Banyak juga toh yang tidak hadir dan tenang-tenang saja, kenapa harus aku yang merasa menyesal? Hahahaha..
  • ·         Tgl 24 Desember adalah malam Natal. Malam yang ditunggu-tunggu oleh umat Nasrani sedunia, baik itu yang rajin ke gereja atau tidak. Dan sebenernya bagiku malam Natal ini adalah malam bersejarah dan malam impian dan harapanku. Bertahun-tahun aku selalu berharap malam Natal akan aku lewati dengan menghadiri ibadah bersama dengan orang-orang terkasih dan terutama dengan pasangan hidupku. Tapi apa dikata, bertahun-tahun aku berdoa, bertahun-tahun aku pupus juga. Tahun ini jangankan dengan pria yang kucinta, keluargapun tidak. Karna mereka masuk kerja dan tidak berkeinginan untuk menghadiri malam Natal. Dan awalnya aku juga tidak berencana. Siangnya aku masih jalan-jalan di mall, menikmati suasana Natal yang ditawarkan di tiap mall. Aku tetap menyiapkan makanan kecil berjaga-jaga jika ada tamu yang datang (dan yang kenyataannya tidak ada yang datang, akhirnya kami yang harus menghabiskan semua makanan..hehehe) Namun saat aku berjalan-jalan tiba-tiba ada keinginan untuk hadir di ibadah malam Natal, walaupun harus sendiri. Aku ingin berdoa lagi malam ini. Et voila! Akhirnya aku menghadirinya. Aku tiba di gereja masa kecilku yang megah, dan mendapat tempat terbaik di tribun atas yang pandanganku lurus ke mimbar dan aku bisa menikmati indahnya dekorasi Natal di panggung, terutama pohon Natalnya yang berkilau-kilau. Oiya, tahun ini kami juga tidak memasang pohon Natal, karena pohon cemara kami sudah terlalu besar dan gersang. Memang biasanya kami memasang pohon cemara asli di teras rumah, dan kami nyalakan 24 jam, sehingga tiap orang yang lewat melihat dan tahu jika kami orang Kristen yang sedang merayakn Natal, dan mereka akan memuji kecantikan pohon kami. Tapi sayangnya, sama sekali tidak ada yang menikmati indahnya pohon Natal kecuali orang-orang yang lewat. Karna tidak ada yang pernah datang ke rumah ini. Walaupun itu keluargaku yang lain..what a pity. Malam Natal berlangsung cukup hikmat, dan aku cukup terharu dan bersyukur. Saat lilin dinyalakan untuk menyanyikan Malam Kudus, saat itulah aku berdoa dan berharap untuk impian yang tak kunjung datang. Namun sayang karna aku berdiri tidak jauh dari kipas angin, maka lilinku timbul tenggelam nyalanya, mungkin tidak jauh beda dengan hidupku saat itu.
  • ·         Tgl 25 Desember saatnya bangun siang. Dari semalam aku memang tidak mengucapkan selamat natal terlebih dahulu pada temen-temen, karna aku juga tidak berharap lebih. Namun puji Tuhan, semua teman-teman bahkan banyak dari orang-orang yang tidak aku duga mengirimkan ucapannya melalui SMS atau menulis di wall di Facebook. Tidak ada yang spesial sekali hari itu, kecuali berkumpulnya kami di rumah mertua abangku nomer tiga. Memang sudah tradisi dari tahun ke tahun, kami selalu bernatalan kerumah Oma dan Opa ini. Biasanya kami bertiga akan keliling mengunjungi saudara-saudaraku, inanguda, nantulang dan lain-lainnya (adik mama) tapi tahun ini tidak kami lakukan, karna satu hal, MALAS. Bahkan kerumah keluarga abangku almarhum juga tidak, kerumah abangku nomer dua apalagi. Cukup bagi kami untuk bersilaturahmi terus, namun mereka tidak pernah mengingat kami untuk mengunjungi apalagi. Maka kami putuskan tahun ini tahun vakum mengunjungi saudara. Aku sangat bersyukur untuk keluarga mertua bang hotman ini. Om Paul walaupun bukan keluarga berada, tapi aku juga sudah merasakan kedekatan layaknya mereka orang tuaku. Mereka tidak pernah memberikan barang-barang berharga, tapi mereka memberikan cinta kasih. Apapun yang aku terima dari mereka, walaupun dipandang orang lain tidak ada artinya, tapi aku memandang pemberian merekalah yang sangat berarti untukku. Sungguh aku suka mengiri pada kakak iparku Linda yang memiliki orangtua yang begitu mengasihi anaknya demikian rupa. Seandainya orang tuaku masih ada, aku yakin tidak akan se-jealous ini. Seperti biasa kami pasti tukeran kado. Kado kami bukanlah barang mahal, tapi bentuk cinta kasih kami, apapun yang kami ingin berikan, jika kami mampu kami akan berikan sesuai keinginan orang yang dimaksud. Tapi kami lebih menitikberatkan pada pedoman,”Yang penting bisa disobek-sobek.” Hahahaha..namun sebelum acara tersebut, kami yang pasti makan-makan dulu. Tahun ini keponakanku yang satu itu, Ririn memasak Ayam Lada Hitam. Mungkin aku tante yang brengsek, kenapa aku hanya merasakan Ririn itu keponakanku? Yang lainnya (anak abangku alm dan abang satu lagi), aku tidak merasakan ikatan emosional. Dan yang menakjubkan dari anak ini, dia selalu ingin memberikan kejutan buat kami masing-masing, walau bagi kami terkadang apa yang dia berikan sebenarnya biasa-biasa saja, tapi aku tahu karna ketulusan hatinya aku merasakannya menjadi spesial. I really really love her...:))
  • ·         Tgl 26 Desember adalah saat dimana liburan dimulai (seharusnya)aku bertemu dengannya lagi. Tidak ada yang spesial di hari ini, bahkan pertemuan kami terkesan rada hambar dan nyaris membosankan. Namun kini jika aku mengingat pertemuan hari itu, aku bersyukur kepada Tuhan karna aku bisa memiliki waktu berharga bersamanya yang tidak akan pernah aku rasakan lagi.
  • ·         Tgl 27 Desember aku melewati seperti biasa, bangun siang, bersih-bersih rumah, lalu berleha-leha, browsing internet, makan, nonton. Apa saja yang aku suka, kulakukan. Dan saat itu aku merindukannya...:((
  • ·         Tgl 28 Desember aku bertemu kembali dengannya, berniat untuk terakhir kalinya menikmati senja bersama, melakukan segala hal bersama. Karna kami tahu walaupun kami ingin, dan saling mengasihi, kami tidak akan dapat bersatu. Perbedaan umur yang sangat jauh membuat kami berpikir untuk tidak bertindak lebih bodoh lagi untuk kedepan. Malam itu menjadi malam yang membawa perubahan bagi diriku pribadi. Aku tahu tahun 2012 tidak akan memiliki kebersamaan seperti ini bersamanya lagi. Sejak malam itu, aku hanya diam dan berusaha menyimpan segalanya. Walaupun kakak iparku suka memancingku, tapi aku hanya terdiam saja. Aku tidak ingin membicarakannya dengan siapapun. Cukuplah di blog ini saja dan hanya Tuhan yang tahu. Mungkin karna aku sudah terlalu sering untuk kecewa, maka perasaanku datar-datar saja. I feel numb!
  • ·         Tgl 29 Desember seharusnya adalah waktuku berjalan-jalan dengan temanku kebetulan ke tempat yang sama. Awalnya aku bersemangat, namun karna aku baru dari tempat yang sama kemarinnya, aku merasa enggan untuk menginjakkan kembali kakiku disana. Aku tak sanggup untuk kembali. Terlalu banyak kenanganku dengannya disana. Akhirnya aku melepaskan kebahagiaan yang seharusnya mengisi liburanku, tapi aku tidak peduli. Aku tidak peduli lagi dengan apapun.
  • ·         Tgl 30 Desember aku hanya dirumah. Hujan terus menerus turun hampir tiap hari, anehnya kecuali tanggal 28 Desember. Padahal hari sebelumnya hujan turun hingga malam, dan dia sempat kuatir jika kita tidak akan bisa menikmati senja. Namun aku merasakan bahwa seluruh alam semesta bersatu untuk memberikan sore yang cerah dan indah bagi kami. Aku sangat bersyukur, karna esoknya hujan turun terus.
  • ·         Tgl 31 Desember malam Tahun Baru. Aku sakit. Ntah karna baru merasa kecapekan selama ini pulang malam hampir tiap hari, atau staminaku sedang menurun, atau karna hatiku yang sedang sedih. Yang pasti malam itu aku demam. Tidak dapat merasakan keceriaan malam tahun baru. Aku tinggal dirumah, sendiri dan aku merasa datar-datar saja. I feel numb!! Aku tidak berdoa khusyuk seperti tahun-tahun sebelumnya, mungkin karna aku mulai menyadari semakin aku mengharapkan, semakin aku tidak mendapatkan.
  • ·         Tgl 01 Januari tetap dirumah, sakit dan merana. Namun aku bersyukur untuk kakak iparku tersayang yang merawatku dengan kasih sayangnya. Sungguh aku sangat menghargainya, walaupun aku tahu bahwa hatiku kosong, dan mungkin hal inilah yang menyebabkan aku belum sembuh sampai saat ini. Saat periksa dokter, tensiku 150/80. Dan aku merasakan sakit dileherku yang diketahui ternyata saat itulah tensiku sedang tinggi. Aku berusaha relax. Kakakku juga berusaha membuatku senyaman mungkin, berusaha menyenangkanku. Mereka berdua memang adalah harta paling berharga untukku.
  • ·         Tgl 02 Januari lagi-lagi aku harus sendirian dirumah. Aku merasa serba salah, tidak bisa kemana-mana karna masih sakit. Aku bosan, kesepian, sedih, bingung, semua kumpul jadi satu. Saat itu aku sangat merindukan dia, tapi aku tahu tidak akan mungkin untuk bisa menemuinya. Dan akhirnya aku hanya menghabiskan waktu menonton film lawas Little House on the Praire sambil menunggu mereka pulang dari jalan-jalan.
  • ·         Tgl 03 Januari aku terpaksa tidak masuk kantor. Dokter memberikan izin untuk istirahat selama 2 hari. Aku bersyukur untuk ini, karna jujur aku tidak siap, belum siap untuk bertemu semuanya lagi. Aku masih muak dan aku tidak peduli apapun tanggapan mereka terhadapku. Aku senang masih bisa terlepas dari mereka semuanya. Hanya satu orang yang membuatku rindu untuk menemuinya, melihat wajahnya. Aku berharap diapun merindukanku. Namun sorenya terjadi hal yang tidak aku sangka. Aku emosi, aku marah, aku kesal. Teman-temanku yang biasa makan bersama, jalan bersama, tiba-tiba bercerita bahwa mereka baru saja pesta duren dekat rumahku, tanpa memberitahuku. Konyol memang, mungkin sedikit lucu, tapi sungguh mengesalkan. Dan ini yang membuatku semakin tidak berhasrat untuk bertemu dengan teman-temanku. Aku tak menyangka mereka melupakanku seperti ini. Jika mereka mengadakannya jauh dari rumahku mungkin aku bisa mengerti, tapi dekat rumahku? Dan mereka tahu aku doyan dan mereka tahu aku tinggal disitu. Gak tahu apa yang harus kuperbuat dan apa yang harus aku katakan saat bertemu mereka besok. Kali ini aku baru merasakan kesedihan yang meluap. Selama ini aku tidak pernah melupakan mereka. Saat kami ingin melakukan sesuatu, jika ada satu orang yang tidak ada kami mengurungkannya. Namun mengapa saat sekarang aku tidak ada mereka tidak merasa kehilanganku? Mungkin letak semua masalah adalah karna mereka melakukannya di dekat rumahku, dekat rumahku. Ku tidak akan lupa, dan aku tidak peduli lagi. Beginikah balasan dari ketulusanku kepada teman-temanku?
  • ·         Tgl 4 Januari yaitu hari ini. Semalam aku tidak bisa tidur sama sekali hingga jam 02.35. Aku sangat-sangat merasa gelisah. Tidak tahu kenapa. Mungkin karna aku tahu besok aku akan masuk kembali, menghadapi kenyataan kembali. Aku tidak bisa lari dari semua ini, namun aku tidak berhasrat untuk menghadapinya. Tidak ada kegembiraan. Sekali lagi I feel Numb!
Mungkin bagiku pribadi, tahun ini adalah liburan terburukku. Tapi aku selalu percaya, berusaha percaya bahwa selalu ada alasan untuk setiap yang terjadi. Namun hingga kini aku tidak mengerti apa yang dimaksudNya? Tidak cukup bosankah DIA melihat airmataku yang tumpah bagiku sekarang sepertinya sia-sia karna ternyata tidak ada artinya. Entahlah, yang pasti I feel Numb!