Kamis, 29 Desember 2011

BROKEN VOW...FINALLY!!


Apa yang aku tulis menjelang akhir tahun selalu saja menyedihkan, ntah kenapa? Ada yang bilang,“Itu karna kamu yg memilih jalan itu..”atau ada yg bilang,”Itu kan kesalahanmu sendiri..” Intinya seperti kata mutiara yang sering kita dengar, “Kita tidak akan pernah bisa mengerti dan merasakan jika kita belum mengalaminya sendiri.” Tapi apapun kata orang, aku tak peduli. Yang punya hati adalah diriku sendiri, yg mengalaminya aku sendiri.Walau aku tahu mereka berniat baik,dan aku tak dapat menjelaskan secara detail apa yang aku rasa, tapi biarlah seperti itu.
      Seperti judul diatas, ada kata Finally!! Akhirnya!! Sebagai suatu pernyataan yang ntah melegakan atau menyengsarakan, tapi memang inilah sebagai suatu kenyataan yang harus dijalani. Disaat banyak orang justru berbahagia dan bersenang-senang menjelang akhir tahun ini, namun aku justru terpuruk dalam kesedihan (sudah biasaaa...*pikiranku berkata*)padahal aku ingin bisa merasakan kebahagiaan sperti orang-orang lain.
      Diiringi lagu Broken Vow-nya Lara Fabian,dengan suasana turun hujan dirumahku, sendirian dirumah aku menulis catatan hati ini. Entah mulai darimana? *Help..help...daripada aku bingung bercerita untuk kalian yg membacanya, sebaiknya aku menulis untuk dirinya..*wish you can hear me*

Dearest yang ada disana (*maaf tak bisa menyebut nama)

Kamu tahu kan klo ceritamu akan muncul di blogku juga? Tadinya aku enggan menuliskannya, tapi sejak semalam aku memutuskan untuk mengabadikannya dalam blog ini. Ntah suatu hari nanti atau kapan kamu akan membacanya.

Kita seharusnya sudah berpisah sebulan yang lalu,bukan? Tapi kita tidak bisa membendung kerinduan sehingga kita harus bersama lagi. Dan hingga terakhir kita awalnya sepakat kembali untuk berpisah seminggu yang lalu sebelum Natal. Tapi perpisahan saat itu kita lalui dengan kebencian dan dendam dalam hatiku. Bukan perpisahan yang indah..*emg mana ada perpisahan yg indah ya? :p

Dan akhirnya kita bertemu lagi setelah Natal.Selalu ada pertentangan bathin jika akan bertemu denganmu. Maju mundur, senang sedih semua jadi satu. Dan betapa menggelikannya kita saat kita memakai kaos berwarna sama, oranye..:)))

Setelah sekian lama kita tidak pernah bertemu, tapi seakan kita selalu sehati dalam menentukan warna baju. Tahukah pertemuan malam itu bagiku agak konyol. Kita sudah seperti Oma Opa saja, hanya duduk sambil mengopi dan mendengarkan musik dari Blackberrymu. Jujur aku merasa canggung dan bingung mau bicara apa, aku hanya mendengarkanmu dan mendengarkan cerita-ceritamu. Oya sore itu hujan baru reda, sehingga membuat segalanya sangat mendukung. Selama 3 jam kita hanya duduk, mendengarkan musik, dengan sesekali mengobrol. Aku sangat menikmatinya. Walau aku merasakan pertemuan kita tidak seperti yang aku harapkan, tidak sedikitpun kamu berniat menyentuhku. Menggenggam tangankupun tidak. Aku merasa Dekat tapi Jauh, Bahagia tp Sedih. Tapi sepertinya saat itu kamu seperti tidak sadar dan tidak merasakan perbedaan ini. Waktu aku pulang, aku baru merasakan kesedihan. Aku bertemu denganmu tapi aku tidak merasakannya, seakan-akan aku bertemu dengan bayanganmu saja.

Dan mungkinkah karna pertemuan ini membuatku untuk mengulang sejarah kita? Sebulan yang lalu, aku menyaksikan senja yang perlahan turun di tepi pantai bersamamu. Dan aku ingin menikmatinya lagi. Tapi hatiku mengisyaratkan bahwa ini akan menjadi terakhir kalinya kita bersama. Dan aku ingin memberikan yang terbaik untukmu. Kebahagiaan, kenangan dan aku berdandan sebaik mungkin. Dan kembali hal menggelikan terjadi, kita kembali bertemu dengan baju yang sama warna, merah..*hal inilah yang akan selalu membuatku tertawa mengenangmu.

Lalu kita makan bersama. Eh, sebenarnya sih itu makananmu, tapi karna kamu menyuapi daging rendang itu sedikit sehingga membuatku ingin merasakan lebih banyak..hahahahaha...dan akhirnya kamulah yang menyuapiku makan dengan tanganmu sendiri. Aku sangat sukaaa...selama ini aku hanya pernah disuapi dengan sendok, belum pernah dengan tangan..:D :D
Selesai makan, kita menikmati lagu, kamu tidur dipangkuanku, dan aku memandang ke lautan lepas, bertanya kepada langit, kepada laut dan kepada Tuhan pastinya. Selama kamu bercerita, aku bertanya kepadaNya, “Adakah kebahagiaan saat ini akan menjadi milikku? Sepertinya tidak..” saat aku menunduk aku merasa sedih melihat wajahmu yg sedang menatapku dan berusaha membaca pikiranku. Hal yang paling aku suka saat itu adalah mengusap rambutmu sambil menikmati angin sore itu yang cukup kencang berhembus.

Akhirnya senjapun tiba, tapi ternyata tidak sesempurna bulan lalu. Dan kitapun menyanyikan lagu-lagu kita. Tanpa peduli orang sekitar, kita asyik bernyanyi dan bergoyang. "Semilir bertiup angin ditepi pantai, daun-daun berdansa dan nyiur melambai, Aduh senang bunga berkembang asri.." Vakansi by White Shoes&the couples. It was fun, honey! Really.

Dan tibalah saat perpisahan itu. Akhirnya kita membicarakannya. Dan apa yang aku alami selama ini denganmu, sikapmu selama ini baru kumengerti semalam. Selama ini aku jahat, aku sempat mendoakanmu yang tidak-tidak. Karna aku terlalu membencimu. Namun aku baru mengerti sekarang. Apa yang kau katakan semalam disaksikan langit dan bumi, laut dan isinya, angin menyiarkan kata-katamu hingga ke surga. Sehingga jika kau tulus, malaikat surga akan senantiasa menyertaimu dan menaungimu dengan sayapnya dan menghiburmu.Dan jika sebaliknya...., aku tak ingin melanjutkan, biar kau mengerti sendiri.

Kamu minta aku merasakannya.Aku merasakannya..tapi aku terlalu takut untuk mengakuinya. Terima kasih untuk rasa sayangmu. Terima kasih bahwa ternyata aku tidak pernah merindu sendiri selama ini. Terima kasih untuk merasa bahagia saat bersamaku. Jika saja semua mungkin, aku ingin bersamamu selamanya. Tapi yang kamu sampaikan semalam benar semua. Aku tidak mungkin mengharapkan kamu walaupun kita mau. Cukuplah sayang ini sampai disini. Lebih baik kamu pilih dia menjadi kekasihmu.Aku teringat cinta masa lalu, saat perpisahan pria masa laluku berkata padaku,”Aku sayaanng banget sama kamu..” dan diapun pergi meninggalkanku yang hanya terdiam, gengsi untuk mengatakan bahwa aku menyayanginya juga. Tapi ternyata sayang dalam dirinya beda,karna dia sayang maka dia meninggalkanku, dan kali ini aku harus mendengarkan kata-kata itu lagi dari mulutmu. Mungkinkah sekarang yang namanya sayang itu artinya meninggalkan? Entahlah..

Seperti lirik lagu diatas, finally..”I’ll let you go, I’ll let you fly..” Pergilah kemana kau mau, terbanglah kemana kau mau..aku sudah melepaskanmu.

Terima kasih untuk kebersamaan kita, untuk kebahagiaan kita walau untuk sekejap. Terima kasih untuk kenangan, untuk segalanya.
Tahukah kamu? Sebenernya klo dipikir-pikir kita mungkin berjodoh, coba liat hari ini, hujan..tidak ada senja. Seakan-akan seluruh alam semesta mendukung kita, tapi kita tidak bertemu pada waktu yang tepat. Seandainya kamu muncul beberapa tahun sebelumnya. Kamu sangat terlambat sayang...:((



“Malam, malam,katakan apakah aku bisa melupakan dia? Mengapa cinta harus berhenti atau dihentikan? Padahal rasa masih melonjak-lonjak, merindu-rindu dan menginginkan..Malam, malam, sampaikan cintaku padanya dalam keabadian..”

Sabtu, 24 Desember 2011

SO THIS IS CHRISTMAS...???


“So this is Christmas, And what have you done?
Another year is over, a new one just begun..”

      Lagu John Lennon ini terngiang-ngiang sejak tadi pagi. Sebenarnya sih liriknya yang menyentuhku pada kata,”..what have you done?” apa yang sudah aku lakukan sepanjang tahun ini? Sejak dari Natal 2010 hingga sekarang Natal 2011, apa yang sudah aku lakukan?
     Sebagaimana biasa, tiap malam Natal selalu menjadi malam mengharukan bagiku pribadi, terlebih lagi jika sampai detik ini apa yang menjadi pergumulan doaku, impianku, cita-citaku belum tercapai. Dan hal ini yang membuatku menjadi lebih rapuh, lebih sensi dan mellow saat menghadiri ibadah malam Natal.
    Tadi pagi aku tidak berencana untuk mengikuti ibadah malam Natal. Dikarenakan begitu banyaknya permasalahan yang aku alami menjelang Natal, sehingga membuatku tidak bergairah, tidak bersemangat menyambutnya. Awalnya aku hanya ingin menghabiskan hari ini di mall, hunting baju, ke salon, browsing internet, baca, nonton film. Intinya tidak ada ibadah malam natal.
     Sambil berjalan-jalan, hatiku mulai tergerak untuk menghadiri ibadah malam ini. Dan seketika itu juga aku putar haluan dan pulang. Sampai rumah aku siap-siap dan langsung berangkat.
    Sampai di gereja yang sudah hampir padat, aku terpaksa duduk di balkon atas. Saat aku duduk, aku mengucapkan terima kasih dan puji syukurku pada Tuhanku Yesus Kristus. Kalau pada saat ini aku dapat menikmati pemandangan cantik pohon Natal yang tinggi beserta dekorasi lampu-lampu cantik di mimbar, sungguh suatu berkat yang tak terperi. Kalau pada saat ini aku bisa menghadiri ibadah malam Natal sungguh suatu karunia yang tak terkira.
     Bagiku pribadi bagian terbaik dalam ibadah adalah saat semua lampu dimatikan kecuali lampu pohon natal, lilin dinyalakan dan menyanyikan Malam Kudus. Saat lilin-lilin dinyalakan, itulah doa dan harapan kita yang dipanjatkan kepadaNya. Dan juga malam ini, saat lilinku menyala, aku berdoa untuk semuanya. Aku berdoa untuk harapanku, impianku, cita-citaku. Aku berdoa untuk yang telah tiada, yang ada sekarang dan yang akan datang.
     Walau sudah bertahun-tahun aku panjatkan di malam Natal ini, walaupun aku masih mengalami hal yang sama di malam ini seperti tahun lalu, tapi aku yakin suatu saat nanti, malam Natal berikutnya semua tidak akan sama lagi, semua menjadi indah pada waktuNya.

“A very Merry Christmas and a Happy New Year, Let’s hope is a good one without any fear...”

Senin, 12 Desember 2011

HANYA ISYARAT.....

"Aku menghela nafas. Kisah ini terasa semakin berat membebani lidah, Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggung saja.

Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya.

Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.

Seseorang yang bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan.

Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia bebalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa"

- Hanya Isyarat (Rectoverso-Dee Lestari-)

                                                           

*Sedang tidak mood menulis, tapi menemukan puisi ini, bagus diposting sambil mendengarkan tembang Kisah yang salah dari Glenn Fredly*