Senin, 13 Februari 2012

PRA - VALENTINE..


       Minggu lalu aku dan teman-teman bertamasya ke Lembang dan Bandung. Walaupun kami hanya memiliki waktu satu malam dua hari, tapi kami tetap semangat untuk bisa menjalani semua tempat wisata yang sudah disepakati. Dari Tangkuban Parahu, Air Terjun Maribaya, De Ranch, dan berkuliner ria di Tahu Susu Lembang, Ayam Bakar Brebes dan terakhir Surabi Bandung dekat kampus Enhaii. Banyak tempat yang gagal untuk dijalani karena terbatas waktu.
      Sebenernya ini hanya bermula dari omong-omong gak jelas, simpang siur dan asal-asalan. Tapi akhirnya kami menetapkan awal bulan Februari tepat untuk melakukan jalan-jalan. Kami menghitung budget, berapa yang harus kami siapkan masing-masing. Jadwal disusun dan dimatangkan. Awalnya banyak kendala, kami tidak dapat hotel murah, padahal kami ingin hotel murah, bersih, nyaman. Memang untuk daerah Jawa Barat akomodasi hotel dan lain-lain itu jauh lebih mahal ketimbang daerah Jawa Tengah. Tapi puji Tuhan, akhirnya kami mendapatkan referensi hotel murah (lebih tepatnya sih ternyata home stay) murah untuk kami patungan, dan bersih. Tempatnya berada diantara persimpangan jalan ke Cihampelas dan Lembang. Sudah kelar semuanya ternyata ada kendala menghadang. Tiba-tiba salah satu temanku ingin diundur, karna memang cuaca akhir Januari saat itu buruk, hujan tiap hari disertai angin. Bahkan dikabarkan dari badan meteorologi bahwa akan terjadi badai matahari, dan puncaknya yaitu tanggal 2-3 februari atau tepatnya saat kami berencana pergi. Sungguh menyebalkan! Entah mau sebal dengan siapa, temanku, badan meteorologi atau cuaca? Yang pasti saat itu aku tidak mau ditunda lagi, dan untungnya teman-temanku yg lain juga gak mau ditunda. Akhirnya kami putuskan tetap pergi, walau hati sempat risau. Yang ditakutkan adalah “Gimana ntar klo disana hujan? Apakah udara akan cerah?” Ada kebimbangan dan keraguan walau sedikit. Tapi memang mungkin terkesan agak religius, bahwa aku percaya bahwa kalau kita kompak berdoa, maka semuanya akan menjadi indah dan lancar.
      
      Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Paginya sih lumayan cerah, eh dari siang hujan turun derasnya minta ampun. Akhirnya kami sempat menunggu reda dulu baru jalan. Dan sore itu walau masih gerimis, kamipun jalan, dan ditengah jalan tol hujan kembali turun. Sungguh mulai menciut hatiku, tapi doa tetap kulantunkan dengan percaya. Dalam hatiku membujuk,”Tidak apa hujan malam ini, tapi besok seharian cerah ya Tuhan..”
      Kami tiba di hotel, malam sudah larut. Namun tampak jelas bahwa Bandung dan sekitarnya juga baru diguyur hujan. Doa khususku malam itu adalah untuk esok harinya. Ntah apa yang akan aku lakukan seandainya besok sampai hujan juga. Dan Tuhan mendengar doaku...:))
      
         Esok pagi aku terbangun jam 05.00 pagi oleh suara burung-burung yang berkicau di sekitar hotel. Aku mandi, dan menyapa pagi sambil duduk di teras kamar sambil menikmati cerahnya udara. Dan aku hanya dapat mengucap syukur bahwa Tuhan sudah memberikan cuaca yang jauh berbeda dengan semalam. Akhirnya seharian itu kami dapat menikmati tamasya kami dengan bahagia hingga kami pulang. Memang aku melihat, jika semua sudah rencanaNya, kebahagiaan yang kita dapatkan akan sempurna. Perasaan yang aku rasakan saat kemarin kami jalan-jalan, sama dengan saat aku ke Salatiga tahun lalu. Dimana segala sesuatu menjadi mulus, lancar, semuanya sampai hal-hal paling sepele diperhatikanNya, dijagaiNya, dan dipenuhiNya. Amazing.
      Begitulah. Dan biasanya kita baru bisa mengerti kehendakNya setelah lewat atau beberapa lama kemudian. Seperti rencana kami ini, nyaris diundur minggu depannya, dan ternyata kami baru mengerti jika kami undur, banyak halangan diantara kami, dan kami yakin tidak akan berhasil. Dan memang jika sudah menjadi rencanaNya, maka apapun tidak ada yang merintangi. Kalau DIA sudah bilang JADI, maka JADILAH dan sebaliknya.
      
     Berikut aku tambahkan, baru beberapa hari yang lalu, aku dan temanku berencana untuk wisata ke Singapura bulan Mei ini, dikarenakan bertepatan dengan ulangtahunku. Sekali-kali aku ingin merayakan ditempat yang berbeda. Tiket sudah diintip dan tinggal di booking. Namun pada saat hari pemesanan, temanku menunda dengan terpaksa, karna dia harus training dan ada perjanjian bahwa dia tidak dapat mengambil cuti hingga akhir Mei. Luar biasa, bagaimana bisa rencana yang sudah diramu tahun lalu dan sudah kuduga dan yakin bakal berhasil/kesampaian bulan Mei ini, ternyata harus gagal juga untuk kedua kalinya. Salah seorang temanku hanya bisa mengatakan, “Belum waktunya.” Memang benar yang namanya rencana Tuhan itu tidak bisa diprediksi dan diatur. Bahkan disaat semua sudah dirasa pas dan pasti, walau tidak mengerti untuk saat ini kenapa ditunda, tapi pasti ada hal dibalik semua ini.
      
       Sama lagi dengan hal ketiga, Blackberry. Sudah lama aku berniat membelinya, namun karna kurang bijak maka dana untuk membelinya hilang sudah. Dan sampai akhirnya aku terdorong lagi untuk membelinya, kebetulan ada yang menawariku, second sih, tapi masih bagus. Bagiku gak masalah, apalagi lewat teman lebih enak. Aku sih percaya saja. Bayangkan harga jauh lebih murah, aku hanya ingin bisa BBM saja. Namun dalam kepastian sudah tinggal tunggu barang dikasih, tiba-tiba batal. Lalu ada lagi yang menawarkan, dan aku yakin banget kalau kali ini akan berhasil. Tapi entah kenapa, kali ini orang yang ingin menjualnya selalu menunda. Ada saja alasannya. Dan akhirnya setelah lebih dari seminggu aku menunggu dan menunggu, jemulah dan aku jadi berpikir lagi,”Apakah aku benar-benar memerlukan Bebe??” Dan ntah karna sudah jemu, capek, kesal, hatiku mulai tidak tentram dan tahulah aku bahwa belum saatnya aku memiliki Bebe. Ini adalah contoh ketiga yang membuatku semakin mengenalNya. Sebenernya kita manusia, bisa saja tetap memaksa melakukannya. Karna temanku itu sempat memintaku untuk membawa saat itu juga. Hanya aku tahu dia berkata begitu karna dia merasa gak enak, dan basa basi. Sebenernya dia masih tidak rela untuk menjualnya dan berharap aku menolaknya. Sebagian temanku menyuruh,”Ambil saja. Nanti menyesal.” Tapi semakin disuruh begitu, aku makin galau dan akhirnya aku memutuskan tidak mengambilnya. Setelah itu hatiku tenang.
      
       Demikian juga untuk malam Valentine ini. Berapa kali Valentine aku rasakan hambar? Entah kenapa aku tidak pernah bisa merasakan Valentine seperti yang orang lain rasakan atau lakukan. Dan walaupun jujur, di malam Valentine tahun ini aku masih berdoa dan berharap, agar ada hal yang spesial untuk kunikmati di hari Valentine ini. Mungkin lebih diperjelas, spesial dalam arti kata dengan teman lawan jenis pastinya. Tidak usah muluk-muluk, hanya ada seseorang pria spesial yang mungkin sudah dekat selama ini lalu tiba-tiba mengajak dating/jalan. Atau adanya secret admirer yang mengirimkan sesuatu untukku. Tapi ah, rasanya drama Korea banget. Cukup ada seorang teman pria dekat yang mengajakku makan malam bareng diluar saja sudah membuatku untuk merasa spesial...:))
       
       Tapi kembali lagi menilik cerita awalku. Bahwa jika memang sudah kehendakNya, segala sesuatu akan menjadi ceria, menyenangkan dan yang pastinya kebahagiaan kita menjadi sempurna. Dan banyak hal yang Tuhan justru siapkan yang mungkin tidak pernah terpikirkan sekalipun. Dan aku menanti saat itu. Aku ingin merasakan kebahagiaan sempurna seperti aku merasakannya saat jalan-jalan ke Salatiga dan Lembang. Aku ingin rencana Tuhan yang sempurna. Aku tidak ingin memaksakan kehendakku, agar segalanya sempurna. DIA mengetahui yang terbaik dan akan memberikan yang terbaik. Aku berharap esok, tapi jika DIA menyiapkannya bukan besok, aku tidak bisa bilang apa-apa.
      
      Dan kini untuk ke sekian kalinya aku berdoa dan berharap keajaiban Valentine itu terjadi padaku dan pada pria itu. Namun apa yang kurasakan saat ini berbeda dengan apa yang kurasakan tahun-tahun sebelumnya. Percaya dan berserah mengikuti jalanNya, mengikuti skenarioNya. Seperti temanku pernah bilang, sebenarnya cerita cinta kita jauh lebih indah dari cerita drama Korea atau Jepang. Karna cerita cinta kita bukan dikendalikan sutradara fana, tapi sang sutradara kehidupan abadi. Dan tidak ada yang berujung sedih. Semua akan menjadi Happy Ending. Demikian juga ceritaku dan ceritamu.
 
Happy Valentine’s Day.

3 komentar:

  1. seeiiipp.. selamat berjuang wahai pejuang cinta!
    :D

    BalasHapus
  2. Semoga sang pangeran pujaan hati segera datang membawa cinta untuk cantiqqqk

    BalasHapus
  3. @Maxdale : thanks untuk semangatnya..:))
    @Puri Areta : amiiinnn!!! thanks untuk doanya..:))

    BalasHapus